{JinHaeXy} JinHae Plan ~PG17~

Allert!!! Underage, STAY AWAY!!! I don’t want to corrupt your mind!

This is my wild dream… LOL!

Anggap saja sudah 2014, tapi tetep bulan April



 

”Udah ah…”

”Aah… lagi…”

”Udaaaaaaah, nanti habis!”

”Pelit! Enak tau…”

”Itu punya anak-anakmu!” jitak Haejin.

Donghae manyun dan merebahkan kembali tubuhnya ke bantal, sementara Haejin menarik napas dalam-dalam, dan menarik tinggi selimutnya lagi ke dagunya, lalu berbaring miring menatap suaminya yang manyun.

”Masih ada suka manyun kalau keinginanmu tidak dipenuhi,” ledek Haejin, Donghae masih manyun. Haejin terkikik lalu berbaring miring, dengan satu tangan menahan kepalanya. ”Poppa sayang…”

Donghae masih cemberut, manyun.

Haejin makin gemas, ”Iiih, kok aku dicuekin?” Haejin mencolek dada bidang Donghae, Donghae masih manyun. Haejin merayap mendekati Donghae, dan menelungkup di atas badan kekar sang suami, yang basah dan mengkilap tersebut. Lalu tersenyum aegyo tepat di depan wajah manyun Donghae. Lalu Haejin mengedip-ngedipkan matanya sok polos.

Donghae membuang wajah, tapi nyengir.

”Ihihihi, senyuuuuuum…”

”Kau sih…” katanya merajuk.

”Kau tuh, sudah punya anak, masih saja seperti ini…” Haejin terkekeh, dan meletakkan kepalanya di dada bidang Donghae, dia bisa merasakan setiap lekukan tubuh suaminya, dan detak jantung suaminya yang berdebar cepat.

”Kau selalu saja, Sea, Sky, Sea, Sky…”

”Masa sih kau iri dengan anakmu?”

”Aku mau kita tetap tidak berubah, kita tetap sama seperti pacaran dulu,” Donghae menangkup wajah Haejin, dan membuat Haejin menatap matanya. ”Aku tidak mau berubah…”

Haejin tersneyum, ”Sayang, tidak ada yang berubah.”

”Kau lebih fokus pada si kembar, aku dilupakan!”

”Aku tidak melupakanmu Poppa sayang… ih, si kembar itu kan anak kita, anakmu juga, bukan cuma anakku, iiih… aneh deh kamu, sudah jangan aneh-aneh, masa cemburu sama si kembar?”

Donghae mendorong Haejin agar kembali berbaring, sementara kali ini dialah yang menelungkup menatap Haejin, lalu dia mulai mencium bibir tipis Haejin yang memanggil-manggil, lama keduanya bertukar kecupan, Haejin meraih kepala Donghae, dan meremas rambutnya lembut, sementara tangan Donghae menyusuri bahu Haejin, dan turun mengelus pinggang Haejin yang panas membara.

Haejin melepaskan ciuman Donghae, menarik napas sebentar dan membuka matanya, kedua mata cokelat teduh milik Donghae menatap dalam matanya, sendu. ”Aku cinta padamu…” bisik Haejin, Donghae mengecup bibir Haejin lagi. Sesaat tak ada suara yang terdengar, melainkan hanya helaan napas, dan suara kecupan demi kecupan yang mereka lakukan, kiss like you never kiss anymore.

Keduanya melepaskan diri satu sama lain, Donghae meletakkan kepalanya tepat di atas jantung Haejin berada, jantung gadis itu tetap berdetak cepat, setiap ia menyentuhnya, tak ada yang berubah, Donghae melirik leher istrinya, dan mulai melumat lembut setiap inci kulit Haejin yang tanned, yang berkilap dan menggoda. Haejin mulai mendesah lagi, dan meremas kepala Donghae, sampai akhirnya dia mendorong Donghae lagi.

”Sudah, ah…” katanya malu-malu.

”Wae?”

Haejin meraih kaca yang diletakkannya di meja tempat tidur, dan melirik lehernya, ”Sayang, aku ada show! Nggak lucu kalau leherku  merah begini, bisa-bisa Chi ketawa puas!”

”Ah, biarin aja! Kita kan udah nikah, belum nikah aja lehermu sering merah-merah,” seloroh Donghae.

Haejin menjitak kepala Donghae, tapi Donghae terus menciumi leher Haejin, dan Haejin tidak kuasa juga menolak setiap kenikmatan yang Donghae timbulkan, maka dia pasrah saja lehernya dieksploitasi oleh suaminya tersebut. Donghae mendongak, dan menarik kepala Haejin, lalu mengecup bibirnya, dalam dan lama, lidahnya mulai bermain dengan lidah Haejin, Haejin mengikat, panas, dan memabukkan, tiga sensasi dalam satu kecupan.

”Eh nanti dulu…” tiba-tiba Haejin melepaskan ciumannya.

”Apa?” tanya Donghae.

”Sayang, ini bulan apa?”

”April.”

”Sayang… si kembar umurnya udah berapa?”

”Lima bulan…” Donghae lalu menyadari sesuatu, dia melirik Haejin yang masih menatapnya. Keduanya mendadak paham akan sesuatu, lalu Donghae mendekatkan wajahnya sekali lagi. ”Kau ingat janji kita waktu itu ya?”

Haejin mengangguk, dan mendekatkan wajah Donghae padanya lagi, ”Ayo kalau begitu.”

”Yakin?” tanya Donghae. ”Kau baru comeback lagi lho… dan tahun ini aku Wamil, kau yakin?” dia nampak cemas. ”Aku tidak mau menyembunyikanmu lagi, aku tau kau tersiksa…”

Haejin mengelus pipi Donghae dengan segala wajah bersalahnya, ”Gwenchana, itu kan keputusan kita berdua…” senyumnya.

”Asal kau berjanji setelah wamil kembali…”

”Aku gak akan janji, aku akan sumpah, pakai darah kalau perlu! Sayang…” Donghae menatap Haejin yang berada dalam dekapannya, begitu rapuh, dan mungil dalam kekuasaannya. ”Aku pasti kembali setiap liburan, kalau kau siap… aku siap!”

Haejin mengangguk, ”Lagipula, lebih cepat selesai, lebih enak… setelah ini, kita bisa menikmati waktu berdua saja…” dengan satu jarinya, Haejin menyusuri leher jenjang Donghae, ke dada bidangnya, perut kotak-kotaknya.

Donghae menangkap tangannya. ”Oke,” Donghae mengecup bibir Haejin lagi, Haejin tersenyum. ”Kulepas, ya?” tanya Donghae menatap mata Haejin dalam.

Haejin mengangguk, dan meraih Donghae dalam pelukannya lagi.

END

Saya diteror mulu dengan kata-kata : KANGEN JINHAE SKINSHIP! wakakakaka, kami masih sering skinship kok, cuma nggak di depan orang aja #plakk tapi sumpah ini FF liar sangat! Wakakakakakakak… abaikan sayaaaaa, ini khusus utuk Jinhaeternal yang nanyain skinshipnya JinHae, tuuuuuh saya kasih banyak-banyak! Jangan mupeng!

Oke ini dia Jinhaeternal Knowledge :

Apa rencana Haejin dan Donghae?

Jawaban yang benar bakalan aku kasih satu Ficlet dengan bias kalian 🙂

102 thoughts on “{JinHaeXy} JinHae Plan ~PG17~

Leave a comment