{RiHyuk} Promise You

Title : Promise You

Author : Grace a.k.a Kimmy

Genre : Romance

Length : Oneshot (short oneshot /sobs/)

Main Casts :

• Lee Hyukjae
• Kim Yoonri

Soundtrack :

• Super Junior K.R.Y – Promise You
• Super Junior K.R.Y – Loving You

Previous Part..

“Sudahlah, semua akan baik-baik saja. Tidak akan ada yang terbongkar, percaya padaku. Jangan terlalu menjadi pikiranmu.”

“Tapi..”

Eunhyuk mencoba menghentikan kalimat yang akan diucapkan Yoonri dengan mengeratkan genggamannya. Yoonri memandang Eunhyuk tak paham, dengan senyum jail Eunhyuk menengok ke arah Yoonri.

“Mari kita berkencan setelah konser ini.”

“APA?!!”

** ** **

“Sebenarnya kita mau kemana?”

Eunhyuk masih berkonsentrasi dengan jalan dihadapannya. Sudah ketiga kalinya Yoonri bertanya kepada Eunhyuk tentang kepergian mereka setelah performance Donghae dan Haejin yang sangat memukau.

“Kau tega Lee Hyukjae..”

Eunyuk tak tahan dan tertawa. Ternyata menggoda Yoonri adalah pekerjaan yang cukup menyenangkan. Diliriknya gadis di sampingnya yang sekarang sedang mengalihkan pandangan ke luar jendela mobil mereka. Tangan Eunhyuk menggapai jemari Yoonri, menautkan jemarinya.

“Jadi apa kau akan mengatakannya sekarang?”

“Tidak..”

“Kalau be..”

“Tetapi kau juga tidak akan kulepaskan..”

Eunhyuk mengeratkan genggamannya. Membuat Yoonri sedikit canggung. Eunhyuk bilang dia tidak akan melepasnya? Dia kembali kepada kenyataan yang membuatnya ingin menyerah pada hubungan ini. Tough you won’t let me, i will still go..

“Aku yakin kau akan menyukainya. Kenapa kau diam sekarang?”

“Ani.. gwaenchana.. Aku belum berpamitan dengan op..”

“Heechul hyung? Dia sudah kuberi tau. Malam ini kau tak akan pulang..”

“Ne?!”

Eunhyuk terkekeh lagi mendengar reaksi Yoonri. Dia memang tidak akan membiarkan Yoonri pulang malam ini, paling tidak besok pagi adalah kemungkinan tercepat mereka kembali ke Seoul. Yoonri sedikit mengerutkan keningnya saat jalanan mulai memasuki jalan tol dan tertera tulisan Suwon.

Yoonri memandang Eunhyuk tak percaya, mereka akan pergi ke Suwon?

“Jadi sekarang sudah tau tujuan kita?”

“Tapi, kau yakin akan ke Suwon?”

“Sangat yakin hingga aku sudah memesan hotel di kawasan Everland sekitar sebulan yang lalu.”

“Apa?! Kau sudah merencanakannya?”

“Begitulah..”

“Kau gila..”

Yoonri kembali ke posisi duduknya, dia tidak marah dengan laki-laki di sampingnya ini. dia hanya sedikit, khawatir? Dulu sekali, mereka berdua pernah berandai-andai jika Eunhyuk bukanlah seorang idol. Yoonri berkata pasti sangat menyenangkan karena mereka tidak perlu repot-repot bersembunyi agar bisa berkencan. Apa lagi selama ini mereka belum pernah kencan ke tempat publik. Dan sepertinya, Yoonri tau apa yang akan dilakukan Eunhyuk pada kencan mereka.

“Kenapa? Jangan seperti itu..”

“Kau tau kan resikonya?”

“Sayang, kau tenang saja..”

Eunhyuk mengeratkan genggamannya. Meyakinkan Yoonri sekali lagi. Kali ini dia sudah merencanakannya dengan matang. Sebulan yang lalu, saat anniversary mereka yang ke-3, Eunhyuk ingin hadiah kali ini bisa menyenangkan hati gadisnya. Dia sadar dia tak jarang membuat Yoonri sakit kepala, bahkan terkadang masalah yang ada hampir membuat mereka terpisah, dan itu semua berawal darinya.

Masalah-masalah yang dia dan Yoonri alami selama tiga tahun ini benar-benar sulit untuk dihadapi. Dan masalah yang terakhir –kepindahan Yoonri ke negara lain- membuat Eunhyuk ingin meninggalkan kesan yang indah untuk anniversary mereka. Menorehkan kisah manis untuk Yoonri, karena mungkin saat anniversary mereka tahun depan belum tentu mereka bisa bersama.

Flashback…

Eunhyuk membolak-balik lembaran katalog liburan yang tadi didapatnya di departemen store saat berbelanja keperluan dengan Sungmin. Dia merasa tertarik. Besok adalah anniversarynya dengan gadisnya, Kim Yoonri. Dan tiba-tiba terbesit pikiran untuk mengajak gadisnya itu berlibur. Sejenak melepaskan penat yang dialami selama setahun, menghabiskan waktu hanya berdua, makan malam romantis, berguling di tempat tidur hotel sambil berbincang hangat, dan mungkin dia harus segera menghentikan khayalannya sebelum khayalannya sampai ke hal-hal yang tidak-tidak.

“Kau sedang apa? Sedari tadi hanya melihat katalog saja. Memang kau mau pergi ke mana?”

“Nan molla.. Bukan hanya aku yang akan pergi.”

Eunhyuk sadar informasinya itu sudah membuat laki-laki berparas anak umur lima tahun ini bingung. Dia hanya nyengir ke arah Sungmin dan melanjutkan membaca katalog. Sungmin yang tidak paham kembali tak menghiraukan Eunhyuk dan lebih memilih mengambil toples berisi camilan yang ada di hadapannya sambil membaca majalah yang juga baru dibelinya tadi.

“Menurutmu mungkinkah jika aku menyewa taman bermain untuk sehari, hyung?”

“Aku pun tak tahu, tapi sepertinya itu akan memakan biaya yang cukup banyak.”

“Walaupun aku mau membiayainya, mungkinkah aku menyewa?” Sungmin masih asik membaca majalah dengan toples yang sudah ada di pangkuannya sekarang. Dia hanya menjawab pertanyaan Eunhyuk seperlunya dan sepanjang yang dia tau. Dia tidak tertarik.

“Hmm, tapi sepertinya juga tidak bisa semudah itu.. Kau harus kenal pemilik, atau setidaknya staff dari taman bermain itu..”

“Sebegitu sulitkah?”

Sungmin sudah selesai membaca bagian perawatan kuku. Dia tidak tau kenapa dia bisa membaca entry tersebut, hanya karena kuku yang di gambarkan di nail art sedemikian rupa dan tergambar kelinci yang polos bisa membuatnya berhenti untuk sekedar membaca.

“Memang ada apa sih?”

Eunhyuk menghembuskan nafasnya kembali.

“Untuk kado annyversary..”

“Anniversary? 3 tahun kalian?”

Eunhyuk hanya bisa mengangguk. Dia buntu. Sepertinya rencana awal mengukir kisah manis bersama Kim Yoonri dengan mengajak gadisnya ke taman bermain adalah usulan paling sia-sia yang pernah ada..

“Kapan kalian akan berlibur bersama? dan di mana?”

“Masih belum tahu, tapi aku berharap secepatnya..”

Sungmin mengangguk-angguk paham kemudian melanjutkan aktivitas membacanya dan meninggalkan Eunhyuk dengan wajah memelasnya.

“Bantu aku, hyung..”

“Apa yang bisa ku bantu? Aku tak sekaya itu sehingga mengenal orang-orang pemilik taman bermain..”

“Kau bisa memberikan ide yang kau ketahui, mungkin?”

“Coba saja kau tanyakan pada Siwon. Mungkin dia mengenal pemilik salah satu taman bermain itu.”

“Ah, kenapa tidak terpikir olehku?”

“Karena kau bodoh Hyukjae-ya..”

“YA! HYUNG!”

** ** **

Mereka berdua sudah sampai di hotel yang dituju. Sebenarnya ini bukan sebuah hotel, bukan gedung pencakar langit dengan puluhan lantai. Hotel ini lebih memberikan privasi. Satu kamar untuk satu tempat. Dan hotel ini mengusung tema pedesaan. Meski mereka tiba saat tengah malam –dimana semua terlihat gelap gulita- itu tak menyurutkan antusias Yoonri untuk mengagumi setiap detail yang ada. Eunhyuk yang berjalan di belakang Yoonri hanya bisa tersenyum melihat gadisnya gembira seperti itu, Happy Yoonri check!

“Jadi, di mana kamarku Tuan Lee?”

“Maksudmu, kamar kita?”

Yoonri memandang Eunhyuk tak percaya. Mereka berdua, sekamar?

“Iya kita sekamar, satu tempat tidur.”

“Kau kenapa menjadi gila begini?”

Eunhyuk terkekeh sambil menggandeng tangan Yoonri, menuntun gadis itu ke kamar mereka. Sesungguhnya Eunhyuk akan memesan dua kamar yang terpisah untuknya dan Yoonri, namun karena pihak tidak bertanggung jawab –sebut saja Lee Donghae, Lee Sungmin dan Kim Ryeowook- yang seharusnya membantunya mengurus ini semua malah hanya memesankan satu kamar. Ia ingat betul bagaimana wajah bahagia ketiganya saat dia terkejut kemarin. Honeymoon sebelum kalian berpisah. Begitulah kata Donghae.

Honeymoon katanya? Memangnya dia dan Yoonri adalah pasangan mesum macam ikan couple itu? Eunhyuk sudah berupaya untuk membooking satu kamar lagi. namun entah kenapa seakan semua orang datang ke Suwon, malam itu hotel tersebut Fully Booked!

“Sudah jangan berpikir macam-macam. Sebaiknya kau segera mandi, aku akan memesan makan. Kau belum makan, kan?”

“Eung..”

Yoonri menurut dan segera mengambil bajunya lalu bergegas ke kamar mandi. Untung saja dia orang yang terbiasa tidur dengan kaos super besar dan celana pendek –bukan lingerie. Bisa mati gila jika dia memakai lingerie. Yang ada dia akan di usir keluar dari keluarga Kim karena memiliki anak diluar nikah –meski kakaknya sendiri atheis. Yang jelas dia tidak mau. Tidak, apa lagi mungkin sebentar lagi hubungan mereka menjadi tidak jelas.

Yoonri mengguyur badannya dengan air shower, cukup bisa menenangkan pikirannya. Dia telah memutuskan, apa yang terjadi biarlah terjadi. Apa yang akan terjadi biarkan menjadi pikiran masa depan. Sekarang dia ingin menghadapi apa yang ada. Menikmati waktu yang berharga. Persetan dengan apa yang akan menantinya dan hubungannya kelak.

Tidak terasa Yoonri sudah melewati ritual-ritual mandinya. Sebenarnya dia sudah mandi tadi sebelum konser, namun fangirling Felidis itu sama saja dengan fangirling Super Junior. Sama-sama perlu tenaga yang cukup banyak. Apa lagi waktu performance Trouble Maker tadi. Rasanya Yoonri ingin melompat kegirangan – sedihnya dia tidak berada di moshpit dan cukup memalukan melompat-lompat di depan kekasihnya sendiri. Bisa-bisa dia jadi bulan-bulanan Lee Hyukjae.

“Sudah selesai? Kebetulan sekali makanannya baru saja datang.”

Yoonri terkejut, bukan karena makanan yang ada – well sebenarnya itu juga salah satu faktor, tetapi siapa dan bagaimana penampilan sosok dihadapannya ini. yoonri mengenakan hot pant warna baby blue dengan atasan kaos super besar bergambar bebek yang bahkan lebih panjang dari hot pant nya. Dia malu! Dia salah kostum! Eunhyuk memamerkan senyum terbaiknya –walaupun setiap senyum Eunhyuk menurut Yoonri tetap yang terbaik– tapi setelan tuxedo itu sungguh membuat Yoonri mati gaya. Apa-apaan ini?

“Kau.. kenapa.. ah..!”

Eunhyuk terkikik melihat Yoonri yang salah tingkah. Diambilnya sebuah gaun berwarna tosca, tidak terlalu terbuka namun juga tidak panjang. Memberikan gaun itu pada Yoonri yag masih mematung tak paham.

“Untukmu, dan cepatlah berganti pakaian. Kita akan candlelite dinner. Seperti apa yang kau impikan. Arraseo?”

** ** **

“Sebenarnya untuk apa semua ini?”

“Kau lupa?”

“Tentang? Aku tidak paham.”

“Sebulan yang lalu, kau ingat ada peringatan apa?”

“Uri anniversary?”

“Betul sekali! Aku memang tidak salah memilih calon istri.”

“Kemudian? Aku tetap tidak paham.”

“Eiyy, tentu saja ini kado dariku. Bagaimana? Aku berupaya keras untuk mewujudkan kencan impianmu.”

Kencan impian, bahkan Yoonri sudah membuangnya jauh-jauh. Tapi kenapa Eunhyuk masih mengingatnya? Yoonri tersenyum kikuk, bukan karena tidak suka. Namun, sesuatu meluap dalam dirinya.

“Kau bisa menangis sekarang Nona Kim.”

“Untuk apa aku menangis?”

“Jika di drama-drama, pemeran wanita akan menangis karena mendapat kejutan romantis dari kekasihnya. Jadi, sekarang kau bisa menangis karena terharu. Bukan begitu?”

“Cih, jangan terlalu berfikir tentang drama. Dasar, kau lelaki gila.”

Yoonri terkekeh melihat tanggapan Eunhyuk –muka tidak suka Eunhyuk yang sudah mirip bebek. Menggemaskan.

“Terima kasih kau mengingatnya..”

Eunhyuk tersenyum, menggenggam tangan Yoonri.

“Kau tau? Aku sudah pernah berfikir jika hubungan kita, yah, tiba-tiba saja tak bisa dipertahankan. Aku berandai-andai tentang itu. dan hanya karena berandai-andai saja aku hampir pingsan.”

“Kau berlebihan..”

Yoonri tersenyum, disambut senyuman Eunhyuk. Dieratkan genggamannya dan memandang tepat di manik mata Eunhyuk.

“Aku serius. Aku berharap kita tidak akan terpisah. Dan kau perlu tau, aku tidak akan meninggalkanmu. Bahkan jika kau yang meninggalkanku aku akan terus menunggu.”

Yoonri tak bisa berkata apa-apa. dia hanya memainkan makanannya dengan tidak selera. Kenapa mereka jadi membicarakan tentang perpisahan? Dia belum siap, dan seperti teorinya tadi dia tidak ingin memikirkannya sekarang. Tapi kenapa Eunhyuk malah mengangkat topik itu ke permukaan?

“Berjanjilah satu hal, jangan pernah meninggalkanku.”

Yoonri membalas tatapan Eunhyuk, tatapan itu penuh dengan kesedihan. Tanpa komando Yoonri mengangguk ke Eunhyuk. Dia juga tidak tau apa dia bisa meninggalkan pria ini. entah bagaimana akhirnya, atau mungkin bisa saja dia mengingkari janji yang telah dibuat. Dia akan berusaha sebisanya.

Dia, Kim Yoonri. Hanya mencintai satu laki-laki, satu laki-laki yang bisa membuat dunianya seperti roller coaster. Laki-laki yang berani-beraninya merampas sesuatu yang berharaga yang tidak dia ketahui apa itu. yang jelas, dia akan merasa sangat kehilangan, semuanya akan terasa berbeda. Berbeda karena tidak ada senyuman itu lagi, tidak ada suara lembut itu lagi, tidak ada tawa renyah itu lagi, tidak ada tangan yang selalu hangat diantara jemarinya. Dia gila. Dia gila akan Lee Hyukjae. Dia tidak bisa hidup tanpa laki-laki ini. Dia sadar, dia sangat mencintai laki-laki dihadapannya.

-T.B.C-

Gila, bisa gila. Kimmy bisa gila, grace bisa gila. Ini udah H-2 sebelum latihan ujian. Dalam keadaan demam. Tapi tau apa yang pengen aku lakuin sampe aku nggak bisa konsen belajar? Pengen nulis fiction! Udah rindu banget sama dunia ini. rindu Hyukjae. Rindu Yoonri. Rindu YeWook & JinHae. Dan RINDU KALIAN! Ya, kalian readers ku. Kangen ini muncak waktu aku yang masih tergelepar tak berdaya buka arsip JinHaeXy dan ngeliat comment(s) dari kalian. Sungguh hasrat untuk melanjutkan ini cerita dua anak kunyuk kampret cukup breng*ek langsung memuncak. Bahkan fyi, buku biologi 3 tahun aja baru kesentuh setahun! Apa nggak gila tuh? Nah aku tau ini sangat pendek, tapi semoga bisa menghibur kalian yah reader(s) yang saya cintai. Merasa bersalah sekian lama Cuma bisa ngasih dikit T_T makasih banget yang nanyain RiHyuk gimana. Bahkan aku mikir nih kopel undah tenggelem di dunia antah berantah. Well, aku bakal nggak update cukup lama (again). Fokus bener ke sekolah dulu. Pokoknya terima kasih ya. Saya mau belajar lagi, dadah reader(s) tercinta! Kalian harus percaya kalo kalian alasan kenapa aku masih lanjut nulis  love you! *nyetel Promise You nya KRY, PHROMISHOUU~ /kaya yeye/*