[REMAKE] ESC Namja ~Chapter 2~

Title : ESC Namja

Author : The Felidis (Nisya – Dita – Carin)

Genre : Friendship, Romance, Alternative Universe

Rate : PG-13

Main Cast :

  • Lee Donghae
  • Lee Sungmin
  • Kim Ryeowook
  • Lee Haejin
  • Cho Chihoon
  • Lee Kyorin
Supporting Cast
  • Cho Kyuhyun
  • You Can Find By Yourselves

Chapter 2

 

12.00 AM, SMA Neul Paran

Bel istirahat makan siang baru saja berbunyi dengan kencangnya. Seluruh murid kelas XI IPA-1 kini berhamburan keluar dari dalam kelas karena pelajaran Fisika barusan menguras otak dan isi perut mereka.

   Haejin dan Kyorin keluar dari kursi mereka hendak beranjak, namun melihat Chihoon duduk dengan wajah serius, keduanya batal keluar. Mereka kembali lagi ke meja Chihoon.

   ”Kau tidak makan?” tanya Kyorin heran.

   ”Aku tidak mau makan,” tolak Chihoon.

   Alis Haejin terangkat tinggi-tinggi, setahunya, Cho Chihoon takkan pernah melewatkan jam istirahat untuk tidak makan. Baru kemarin Chihoon protes karena Oppanya tidak membawakannya bekal, tapi sekarang malah tidak mau makan.

   ”Kau sakit?” tanya Kyorin cemas.

   ”Aniyo.” Geleng Chihoon lesu. ”Aku tidak mau makan, aniya, aku hanya tidak mau keluar dari kelas.”

   Kyorin dan Haejin saling pandang.

   ”Memang kenapa?” tanya Haejin.

   ”Aniyo, gwenchana,” geleng Chihoon, lalu dia mendongak menatap Kyorin. ”Ah iya, Kyorin-ah,” dia nampak bingung sebentar, sebelum meneruskan… ”Kau kenal dengan murid XI IPA-4? Lee Sungmin?”

   Kyorin nampak berpikir-pikir, lalu mengangguk. ”Sepertinya sih kenal, dia teman Taemin.” Kyorin mengangkat bahu.

   ”Taemin teman pianomu?” tanya Haejin penasaran.

   Kyorin mengangguk.

   Chihoon menghela napas berat mendengarnya. Ternyata memang yang bernama Lee Sungmin itu bersekolah di Neul Paran, dan hanya berbeda kelas saja. Chihoon menghembuskan napasnya lagi, penderitaannya akan dimulai. Kebebasannya direnggut sejak kemarin.

   ”Kau kenapa sih? Wajahmu serius sekali,” gumam Haejin heran.

   Chihoon menghela napas berat.

   ”Oh, seolah-olah harus menyelamatkan dunia saja,” tambah Kyorin.

   Chihoon mendongak dengan wajah desperate-nya. ”Haejin-ah… Kyorin-ah, ada yang mau kusampaikan.” Dengan nada suara mengiba dia menatap kedua sahabatnya, matanya kentara berkaca-kaca. ”Tapi, kumohon jangan bilang siapa-siapa dulu, setidaknya.”

   Kedua sahabatnya mengangguk.

   ”Aku sudah punya pacar.” Ucapnya takut-takut.

   ”Mwo?!” Kedua mata Haejin yang memang sudah bulat, semakin membulat kaget, pupilnya melebar.

   Sementara Kyorin tengah meraba dahi Chihoon. ”Badanmu panas, kah? Omonganmu ngawur sekali.” Haejin disebelahnya masih tetap melongo menatapi Chihoon yang nampak pasrah.

   Chihoon menggeleng-geleng. ”Aniya, bukan seperti itu sih…” dia menggaruk rambutnya gusar. ”Tapi ya…”

   ”Mwo?!” baru kali ini Haejin memekik. ”Jadi kau serius?! Kukira dari tadi kau masih bercanda lho.” Nah ini dia, Chihoon mendelik menatap Haejin kesal. Punya sahabat cool, tapi otaknya jalannya lamban. ”Aku serius! Tapi pacaran ini, tidak seperti yang kalian bayangkan.”

   Kyorin berdeham. ”Memang pacaran bagaimana maksudmu?”

   ”Err…” Chihoon ragu-ragu. Namun akhirnya, dari bibirnya mengalirlah semua urutan kejadian yang ia alami kemarin di belakang sekolah. Berawal dari kecerobohannya untuk membolos, dan malah berakhir menimpa Lee Sungmin yang sedang jalan disitu.

   Wajah Haejin dan Kyorin benar-benar pias.

   ”Jadi kau berciuman?!” tanya Kyorin penasaran.

   ”Tak sengaja menabrak bibir!” koreksi Chihoon putus asa.

   Haejin menggeleng. ”Tidak bisa seperti itu! Kau bahkan belum mengenal siapa dia, Chihoonie! Kalau nanti dia berbuat sesuatu yang tidak baik padamu bagaimana?! Kalau dia berniat jahat padamu?! Atau kalau pada akhirnya dia hanya akan menyakitimu dan justru akan meninggalkanmu? Ya Tuhan aku tidak mau melihatmu menangis memanggil-manggil…”

   ”Haejin-ah, tenang! Rileks!” potong Chihoon ngeri. Kyorin menepuk-nepuk bahu Haejin.  Chihoon dan Kyorin belum pernah mendengar Haejin mengeluarkan kata-kata sepanjang itu.

   Haejin mengatur napasnya. ”Oppamu sudah tahu?” tanyanya.

   Chihoon menggeleng-geleng. ”Belum! Bisa habis aku diledek olehnya kalau dia tahu, apalagi kalau mendengarkan alasannya, andwae! Otokhe, Haejin-ah? Apa yang harus kulakukan?” tanyanya mengiba.

   ”Mollayo!” Haejin menggeleng bingung. ”Kau sendiri kenapa mau saja menerimanya dengan ancaman seperti itu.”

   ”Nilaiku jadi ancaman, Haejin-ah.”

   Kyorin menjitak kepala Chihoon. ”Makanya jangan suka membolos.”

   ”Aku masih khawatir kalau Sungmin akan mempermainkan Chihoonie,” Haejin nampak khawatir. ”Laki-laki…” Haejin mendengus. ”Bukankah mereka semua sama saa dimana-mana.”

   ”Wow, tenang, Lee Haejin, kurasa dia tidak seperti yang kau bayangkan kok.” Chihoon menambahkan.

   Baik Haejin dan Kyorin berbalik menatap Chihoon. ”Kau membelanya?”

   ”Aniyo!” sangkal Chihoon.

   Kyorin dan Haejin cuma tersenyum tipis, pintu geser kelas mereka terbuka, masuklah anak basket kelas XI IPA-4, Choi Minho. ”Annyeong, Kyorin-ah, kau dipanggil Park Seonsangnim di ruang musik.”

   ”Ah, jinjja?! Gomawo, Minho-ya,” ucap Kyorin sambil tersenyum.

   Minho tersenyum pada Chihoon dan Haejin, lalu keluar lagi dari dalam kelas mereka. Kyorin menghela napas, dan pamit pada kedua temannya. Ia berjalan sendirian menuju ruang musik. Begitu sampai, dia bisa mendengar alunan melodi dari dalam ruangan tersebut. Langkah Kyorin terhenti, perlahan-lahan dia mendekat ke arah pintu, dan mengintip ke dalam.

   Tanpa bisa dicegah senyum pun merekah keluar dari bibir gadis manis itu. Kim Ryeowook tengah memainkan pianonya dengan lembut, dan berkharisma. Ada kedamaian yang menghampiri Kyorin tatkala menatapi pria itu.

   ”Nona Lee,”

   Kyorin gelagapan dan menoleh. Untunglah, ternyata yang memanggilnya justru Park Seonsangnim. ”Ah, Seonsangnim, annyeonghaseyo.” Kyorin buru-buru membungkuk manis.

   ”Ah, kau sedang melihat Ryeowook?” Park Seonsangnim ikut menatap ke dalam, wajah Kyorin berubah merah padam. Tapi sepertinya Park Seonsangnim tidak memerhatikan, dan memilih meneruskan bicara. ”Dia memang pria berbakat, Lee Taemin dari kelas IPA-4 yang nyaris menyainginya, itu pun belum cukup menandingi Kim Ryeowook. Nah,” kali ini Park Seonsangnim berbalik menatap Kyorin lagi. ”Yang ingin saya bicarakan adalah mengenai pementasan akhir tahun, perpisahan kelas XII, yang tinggal tiga bulan lagi.”

   Kyorin mengangguk-angguk.

   ”Kudengar kau memiliki banyak kemampuan dalam bermain alat musik, terutama biola, bisakah kau tampil, Kyorin-yang?”

   Kyorin tergagap, tapi kemudian memilih menuruti perintah sang guru. Dia mengangguk. ”Baiklah, Seonsangnim.”

   ”Baguslah, aku hanya ingin mengatakan hal itu padamu, kalau begitu namamu akan kudaftarkan. Jangan lupa siapkan tiga buah lagu untuk acara perpisahan itu, Kyorin-yang. Terima kasih, kau boleh kembali.”

   Kyorin membungkuk. ”Annyeonghikasaeyo, Seonsangnim.” Dan Kyorin buru-buru pergi sebelum dia menuruti keinginan hatinya yang terdalam. Melihat Kim Ryeowook lagi. ”Park Seonsangnim mengenal Kim Ryeowook. Apa jangan-jangan hanya aku yang tidak mengenalnya?” tanya Kyorin sambil kembali ke dalam kelas.

   Di dalam kelas, Haejin dan Chihoon masih berbincang-bincang berdua.

   ”Ah kau sudah kembali, ada apa?” tanya Chihoon heran, Haejin ikut menatapnya ingin tahu.

   Kyorin duduk di mejanya. ”Oh, Park Seonsangnim memintaku untuk tampil di acara perpisahan kelas XII.”

   ”Ah, jinja?! Membawakan apa?” tanya Haejin antusias.

   ”Biola.”

   ”Jjang!” sorak Chihoon. ”Permainan biolamu memang tak ada yang mengalahkan, Kyorinnie.”

   Kyorin tersenyum. ”Ah, keurae… ada yang mau kutanyakan,” wajahnya menjadi serius, tapi Kyorin justru merasa tegang. Jantungnya berdegup kencang dan tangannya mendadak dingin. Padahal dia hanya ingin bertanya soal… ”Apakah… err, kalian kenal namja bernama Kim Ryeowook?”

   ”Wookie Sunbae?” tanya Haejin. Diluar perkiraan Kyorin, justru Haejin yang cool ini mengetahui identitas pria itu. Tapi dilihat dari ekspresi Chihoon yang biasa-biasa saja, sepertinya hal itu umum.

   Kyorin mengangguk ragu. ”Kim Ryeowook itu, Wookie Sunbae?” tanyanya.

   ”Oh, dia teman Kyuhyun Oppa,” jawab Haejin lagi, sementara Chihoon memutar matanya.

   ”Jadi sekarang kau kenal teman Oppa juga?” tanyanya, Haejin memilih mengabaikannya.

   Kyorin nampak mengangguk-angguk. ”Pantas kau kenal.”

   ”Aniya,” Chihoon menjawab juga akhirnya. ”Siapa pun kenal Wookie Sunbae. Dia pianis yang cukup terkenal di sekolah, banyak yang memprediksi ia akan jadi pianis handal, kemampuannya di atas rata-rata.”

   Haejin mengangguk. ”Dia suka mengisi acara juga di berbagai festival sekolah. Kau sih jarang datang.”

   Kyorin mengangguk paham. Ternyata memang dia yang tidak mengenal Kim Ryeowook, atau Wookie Sunbae itu.

*           *           *

Bel pulang berdering dengan nyaringnya, dan lagi-lagi Haejin pamit pada kedua sahabatnya. Ia sendiri langsung menuju halte bus terdekat, menunggu bus dengan jam kedatangan pukul tiga. Ketika bus berwarna hijau itu datang, Haejin buru-buru naik, tanpa ia mengetahui, ada sebuah Audi A5 putih yang mengikutinya dari belakang.

   Pria itu memakai kacamata Ray Ban keluaran terbarunya, menatap serius, ketika gadis berambut cokelat tua itu naik ke dalam bus. Dan ketika bus itu berangkat, pria ini menggerakkan tongkat persnelingnya, juga menekan pedal gas dengan kakinya. Audi putih itu melewati bus tersebut menuju toko Giordano, yang sudah ia hapal dan ketahui letaknya.

   Tentu saja, Lee Donghae, tiba terlebih dahulu dari Haejin. Dia memarkir Audi putih mulusnya itu menggunakan jasa valet, dan masuk ke dalam toko bernuansa glamour tersebut.

   Tekadnya hanya satu, membuat Haejin menyerah kalah padanya!

   Haejin tiba lima belas menit setelah Donghae tiba. Haejin sama sekali tidak memerhatikan bahwa ada mobil Audi A5 putih yang biasanya bertengger angkuh di sekolah, kini berpindah ke depan toko dimana ia bekerja. Haejin langsung mengganti pakaiannya dengan seragam kerjanya, tepat ketika Kim Taeyeon, seniornya menghampirinya dengan wajah cemas.

   ”Syukurlah kau sudah tiba.”

   ”Eh, waeyo, Onnie?” tanya Haejin heran.

   ”Tamu yang kemarin, dia meminta hanya kau yang melayaninya, dia tidak mau pegawai lain.” Lirih Taeyeon Onnie cemas.

   Alis Haejin mengerut. ”Tamu yang mana?” tanyanya.

   ”Yang berambut cokelat berantakan, wajahnya angkuh, tapi… yah, harus kuakui ia tampan. Dan dia yang kau layani kemarin… yang mencari berbagai macam mantel tapi tidak ketemu.”

   Perlahan seperti puzzle yang disatukan, terdengar bunyi klik dalam kepala Haejin. ”Lee Donghae…” bisiknya. ”Apa maunya?” tanyanya heran. ”Baiklah, Onnie tenang saja, serahkan padaku, aku hanya perlu pakai sepatu.” Haejin kemudian mengganti sneakersnya dengan fantouvel hitam mengkilap, dan buru-buru keluar.

   Benar saja, dari belakang Haejin bisa melihat siluet angkuh seniornya di sekolah ini. Lee Donghae, tengah menatap sebuah etalase yang memamerkan mantel berwarna pastel indah.

   Haejin menghela napas dalam-dalam, mengumpulkan kekuatan untuk menghadapi pelanggan semacam ini. Lalu perlahan dia mendekat. ”Permisi, ada yang bisa saya bantu?” tanya Haejin menahan diri.

   Dan Donghae berbalik dengan gerakan mengesankan, dia menatap Haejin. Dari ujung rambut hingga ke ujung kaki. Sorot mata Haejin yang dingin tetap tidak berubah, tapi hatinya tetap memanggil-manggil kesini. Donghae kemudian berdeham. ”Aku mau mencari mantel bulu.”

   ”Mantel bulu yang seperti apa?” tanya Haejin sopan.

   ”Apa saja, kalau bisa dari bulu asli!”

   Haejin mengangguk dan membungkuk, lalu mempersilakan Donghae mengikutinya. Bibir Donghae melengkung membentuk senyum sadis. Permainannya dimulai. Dia memilih banyak mantel dan mencobanya, tapi kemudian, seperti kemarin. Tak pernah ada yang cocok dan sesuai dengannya, hingga waktu menunjukkan pukul sembilan malam pun, dimana pelanggan lain telah selesai berbelanja. Hanya dia yang masih betah putar-putar di dalam toko tersebut.

   Akhirnya Donghae kembali lagi mengajak Haejin melihat mantel wanita, yang berwarna pastel, yang ia lihat ketika pertama kali tiba tadi. ”Yang ini saja, hanya ini yang bisa kutemukan.” Ujarnya. ”Bungkus di dalam kotak, dengan pita wrap.” Perintahnya.

   ”Baik,” Haejin membuka kaca tersebut dan menurunkan mantel tersebut perlahan-lahan lalu membawanya ke kasir, dengan Donghae mengikutinya. Ia pun memasukkan mantel tersebut dengan rapi ke dalam kotak, dan dipitakannya kotak tersebut dengan kertas wrap.

   Donghae mengambil dompetnya dan mengeluarkan kartu kredit platinumnya yang mulus dan menyerahkannya pada Haejin. Haejin menggesek kartu tersebut dan melaksanakan transaksinya dengan benar, tanpa sedikitpun keluhan keluar dari mulutnya.

   ”Bawa ke mobilku!” perintah Donghae.

   Haejin mengangkat kotak tersebut dan mengikuti Donghae, yang membawanya menuju Audi A5 putihnya. Donghae memerhatikan Haejin, ekspresi wajah gadis itu, ketika terus menerus menerima perintah darinya, bahkan sampai ia memamerkan Audi A5 keluaran terbarunya.

   Donghae nyaris mengerang frustasi, mendapati ekspresi gadis itu tetap tidak berubah. Matanya dingin, dan bibirnya tidak sekalipun mengucapkan keluhan. Ini membuat Donghae marah. Kenapa? Kenapa dari seluruh gadis yang ia ganggu, hanya Lee Haejin, yang nampak tidak peduli sama sekali.

   Haejin membungkuk setelah meletakkan kotak itu di dalam bangku belakang Audi putih tersebut, kemudian tanpa ba-bi-bu lagi, dia berbalik dan kembali ke dalam toko. Donghae bahkan tidak tahu harus berbuat apa, dia hanya terus memerhatikan pegawai pria mulai menurunkan rolling door dan mematikan lampu-lampu. Dan Donghae masih diam tak bergerak di dalam mobilnya menatapi satu persatu karyawan Giordano cabang Seoul Distrik itu keluar satu persatu, hingga Haejin, yang paling akhir, mengunci pintu dan berjalan sendirian menuju halte.

   Diluar kesadarannya, Donghae mengikuti gadis itu. Tanpa kesadarannya pula, kini Donghae sadar, dia telah berhenti di depan sebuah rumah tingkat sederhana. Dimana gadis itu baru saja masuk.

   ”Apa yang kulakukan disini?” lirih Donghae menengadah menatap jendela persegi di lantai dua rumah mungil itu, lampunya baru saja menyala. ”Apa yang membuatku berada disini?” tanyanya pada kebisuan.

*Sky Dining Apartement, Nomor 211, 20.00 KST*

Lee Kyorin baru saja selesai makan, dan membereskan perlengkapan makannya. Dia memang tinggal sendirian, kedua orangtuanya mengurus bisnis di luar negeri. Tapi dia tidak merasa kesepian, dia malah menganggap ini semua sebagai kepercayaan kedua orangtuanya kepadanya. Dia pun merasa menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab.

   Bel apartemennya berbunyi. Kyorin meletakkan apron putihnya dan mengelap tangannya yang basah setelah dipakainya untuk mencuci perlengkapannya memasak dan alat-alat makan. Kyorin buru-buru mendekat ke pintu, dan mengecek interkomnya. Matanya terbelalak.

   ”Oh, Sunbae…” Kyorin buru-buru menarik lepas gerendel pintunya, dan memutar kunci besinya. Dibukanya pintu itu sambil menyapa. ”Annyeonghaseyo.” Seseuatu membuatnya mendadak bersemangat, dan pipinya bersemu-semu.

   Kim Ryeowook berdiri di hadapannya sambil tersenyum. ”Annyeonghaseyo, Kyorin. Apa aku menganggu?” tanyanya malu-malu.

   ”Aniyo, Sunbae, silakan masuk.” Kyorin mempersilakannya masuk.

   Ryeowook masuk dengan malu-malu, sementara berbagai pertanyaan berkecamuk di kepala Kyorin. Bagaimana bisa Kim Ryeowook ada disini? Bagaimana mungkin, pria yang belakangan ini selalu ada dalam pikirannya, kini tiba-tiba datang ke apartemennya?

   ”Silakan duduk, Sunbae, maaf berantakan…” ujar Kyorin kikuk.

   ”Aniyo, sama sekali tidak berantakan.” Ryeowook tersenyum. ”Kau pasti bertanya bagaimana aku bisa tahu rumahmu, ya?”

   Kyorin sedikit melongo, tapi dia sadar, ini benar-benar bukan saatnya untuk bertingkah bodoh. Dia putuskan untuk mengangguk. ”Nde, Sunbae… aku sendiri kaget.” Jujurnya.

   Ryeowook tersenyum. ”Aku sendiri lebih kaget mendapati bahwa sebetulnya kita tinggal satu lantai.”

   ”Mworagoyo, Sunbae?” Kyorin mengerjapkan matanya beberapa kali.

   ”Ne,” Ryeowook menggaruk kepalanya malu. ”Sepertinya aku pun baru sadar, tadi ketika pulang ke rumah, aku melihatmu. Apartemenmu yang ini, dan aku berbeda dua apartemen darimu, 212.”

   Kyorin ternganga. ”Jadi maksud Sunbae?”

   ”Ya, sepertinya kita tetangga tapi baru menyadarinya…”

   Kyorin menunduk malu. Bagaimana mungkin? Selama ini dia tidak pernah menyadari bahwa Kim Ryeowook adalah tetangganya sendiri? Betapa tidak acuhnya dia, sungguh memalukan.

   ”Dan karena baru kali ini pula aku kenal dengan tetangga,” Ryeowook meneruskan kalimatnya sambil terus tersenyum. ”Apakah kau keberatan, jika malam ini, kau makan malam di tempatku? Tapi sepertinya kau sudah makan ya…”

   Entah apa yang merasukinya, Kyorin menggeleng. ”Aniyo, aku justru baru memasak.”

   Ryeowook mengangguk. ”Kalau begitu, mari ke apartemenku.”

   Menahan diri, Kyorin mengikuti Ryeowook ke apartemennya, meski perutnya sudah kenyang. Tapi melihat Ryeowook menyiapkan makanannya, mau tak mau, jujur, Kyorin tergiur. Masakan-masakan itu begitu lezat, dan perutnya pun meminta. Mereka makan malam dalam diam, duduk berhadapan.

   ”Ehm, Sunbae…” tidak tahan, akhirnya Kyorin membuka pembicaraan.

   Ryeowook mendongak menatap Kyorin di manik mata. ”Ne, Kyorin?”

   ”Mianhaeyo, menganggap Sunbae hantu kemarin,” Kyorin malu sekali. ”Aku hanya kaget.” Lanjutnya malu.

   Ryeowook tertawa. ”Ah, gwenchana… jika aku jadi kau mungkin pada saat itu aku akan melakukan hal yang sama. Tak usah kau pikirkan, Kyorin.”

   ”Tetap saja aku merasa tidak enak,” Kyorin meneruskan. ”Oh, iya… masakan Sunbae enak sekali, aku jadi iri.”

   ”Kau pasti pandai memasak juga,” imbuh Ryeowook rendah hati.

   ”Ah aniyo, hanya masakan biasa saja, keadaan yang membuatku bisa masak.”

   ”Sama sepertiku.”

   Mereka sama-sama tertawa dan menikmati sup ayam ginseng tersebut. Lalu Ryeowook berdeham sebentar dan bertanya. ”Kudengar dari Park Seonsangnim, kau akan mengisi acara perpisahan?”

   ”Oh, ye, Sunbae.”

   ”Kau pasti pemain biola berbakat,”

   ”Ah, kudengar justru Sunbae pianis yang berbakat.”

   Mereka sama-sama tertawa. Dua manusia canggung yang pendiam dan kalem, bisa menemukan kenyamaan dan topik yang sinkron, seirama, satu sama lain. Tanpa merasa canggung lagi.

   ”Apa keberatan, kalau kita kolaborasi?” tanya Ryeowook tiba-tiba.

   Kyorin yang tengah membelah dada ayam, langsung mendongak kaget. Tidak yakin dengan apa yang baru saja ia dengar. ”Sunbae?”

   ”Itu pun kalau kau setuju, Kyorin.”

   ”Keurom. Aku setuju Sunbae, aku merasa terhormat.”

   Ryeowook tersipu, begitu pula Kyorin.

*SMA Neul Paran, 10.00 KST, Jam Istirahat Pertama*

Chihoon menoleh ke kanan dan ke kiri kelasnya. Kemarin, yang ia ketahui, ternyata pria bernama Lee Sungmin tidak masuk sekolah, dan jika hari ini pria itu masih tetap tidak masuk sekolah, maka Chihoon bebas berkeliaran hari ini! Apalagi setelah ini, kelasnya akan melakukan ulangan harian Fisika.

   Yah, meski dia tahu otaknya encer, jika ia bisa kabur sesaat dan tidur, akan lebih baik bukan? Tidak asyik bersama Kyorin dan Haejin jika menjelang ulangan seperti ini. Kyorin akan sibuk merapal rumus-rumus dengan kecepatan cepat, sementara Haejin yang sudah cool, akan bertambah cool tiga kali lipat. Wajahnya akan dingin, memandang lurus ke depan. Itu mengerikan, menurut Chihoon. Tapi kemudian Chihoon melihat Sungmin berjalan ke dalam kelasnya dengan tumpukan kertas fotokopi, buru-buru ia kembali ke bangkunya.

   Kelasnya ramai. Hanya sedikit yang tetap memakai waktu istirahat untuk bersantai, sementara sebagian besar justru belajas Fisika.

   ”Hhh…” keluh Chihoon. ”Apa rencana kita setelah pulang?” tanya Chihoon pada kedua sahabatnya.

   Haejin yang kursinya tepat di sebelah kirinya, dan Kyorin yang duduk di sebelah kiri Haejin pula menoleh pada saat bersamaan dengan pandangan kesal. Pulang sekolah pikirkan nanti, menurut mereka. Yang penting sekarang adalah bagaimana mereka menyelesaikan Fisika dulu, kan?

   ”Memang kenapa?” tanya Kyorin.

   Chihoon mendesah berat, pikirannya mumet.

   ”Aku bekerja, tentu saja, apa yang kau harapkan dari aktivitasku?” tanya Haejin super dingin, kentara sekali dia sedang berusaha menenangkan diri demi menghadapi ulangan.

   Kyorin lalu menyahut. ”Aku latihan.”

   ”Oh keurae, lanjutkanlah hapalan kalian.” Chihoon mengibaskan tangannya kesal. Tak ada satu pun yang bisa menolongnya pulang sekolah nanti. Lagipula apa yang Lee Sungmin itu pikirkan? Bukankah mereka katanya berpacaran? Tapi kemudian Chihoon menggelengkan kepalanya. ”Bukankah justru bagus ia tidak mencariku?! Aish, Chihoonie babo!” keluhnya pelan.

   Haejin meliriknya gemas, memintanya diam. Akhirnya Chihoon memutuskan menurut daripada kena libas aura dingin Haejin.

   ”Annyeonghaseyo.”

   Hampir seisi kelas menoleh ke arah pintu geser. Chihoon langsung tercengang! Lee Sungmin berdiri disana. Sikap tubuhnya sungguh berbeda dibandingkan terakhir kali mereka bertemu dan memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih. Kemarin Sungmin penuh ancaman, dan menyebalkan.

   Tapi sekarang, Lee Sungmin tengah tersenyum super manis.

   ”Apa yang dia lakukan disini?” bisik Chihoon.

   Kyorin memekik. ”Itu Lee Sungmin!”

   Haejin ikut menoleh.

   ”Ah, hai Sungmin!” sapa beberapa laki-laki dan perempuan di dalam kelas mereka.

   Chihoon diam seribu bahasa, gugup. Apakah Sungmin datang untuk menemuinya? Apakah mereka memang telah berpacaran? Hati Chihoon terus menyerukan pertanyaan-pertanyaan. Di logika mengatakan tidak, tapi di hati, Chihoon tahu dia berharap kebalikannya, entah kenapa.

   ”Hai, Jagiya!”

   Kontan mata seluruh kelas melebar. Apalagi ketika Sungmin melangkah ringan menuju meja Chihoon. Puluhan pasang mata menatap lekat-lekat. ”Kudengar kau akan ulangan Fisika?” tanyanya ramah.

   ”Jagiya?!”

   ”Tidak salah dengar?”

   ”Sungmin-ah, kau dan Chihoonie pacaran?”

   ”Jinjja?!”

   Seruan-seruan heboh mulai terdengar di seluruh kelas. Sungmin nampak tersenyum ramah. ”Ne, kami pacaran, baru dua hari yang lalu.” Katanya tanpa malu. Kyorin ikut bertepuk tangan bersama teman-teman lainnya, sementara Haejin cuma tersenyum, itu pun tipis.

   Tapi, Chihoon malu setengah mati.

   ”Kau pasti butuh tenaga, ini aku membawakan ini,” Sungmin meletakkan sebungkus roti di atas meja Chihoon. ”Aku tidak akan mengganggu, sampai jumpa makan siang, Jagiya.” Dan dia pergi begitu saja disaat satu kelas bersorak riuh melihat kemesraan yang cukup memalukan itu.

   Chihoon mau mengubur diri saat itu juga.

   ”Dia baik sekali,” kata Kyorin kagum.

   Chihoon mendesis. ”Dia mau membuatku malu!” erangnya.

   Haejin tidak berkomentar, tapi terus tersenyum.

   ”Haejin-ah, bagaimana pendapatmu?” tanya Kyorin pada Haejin. ”Dia bukan laki-laki yang akan mempermainkan wanita, kan?”

   Haejin mengangkat bahu. ”Sifat manusia tak ada yang tahu.”

   ”Ice Princess!” keluh Chihoon.

   ”Lho, kenapa kau yang protes? Kau mau aku bilang Sungmin itu laki-laki baik untukmu juga?” tembak Haejin.

   Chihoon diam, bingung.

-To Be Continued-

50 thoughts on “[REMAKE] ESC Namja ~Chapter 2~

  1. umin so sweet deh,,,
    wookie kyorin malu” gtu, jd tambah ngegemesin..
    dan hae nah loh knp coba mpe ngikurin haejin mpe rumahnya, niat balas dendam apa meu jd menguntit haejin,, ^^

  2. ”Apa yang kulakukan disini?” lirih Donghae
    answer : tanpa sadar anda menjadi seorang stalker Mr. Lee Donghae, insting seorang pria… kkkkk
    ”Apa yang membuatku berada disini?” tanyanya pada kebisuan.
    answer : mengikuti rasa penasaran anda terhadap seorang gadis yang selalu bersikap dingin terhadap anda, dan tanpa anda sadari, sebenarnya anda mulai menyukainya…. kekekeke
    dunia kebalik, biasanya ELFishy yang menstalker seorang lee Donghae.. sekarang ikan mokpo yang menstalkerin orang.. wah, keren…*o*
    untuk Chihoon, gak usah malu2 ngakuin klo kamu suka sama Sungmin… kita semua tau kok #eh fufufufu
    daebak deh, lanjut… ^^

  3. waa donghae ko bs ga sadar pas ngikutin haejin , pasti dihipnotis sam hejin hahhaaha #plakk . semoga haejin bs cpt.cpt liat donghae *loh emg slama ini ga kliatan hehehe . yeah ayo chihoon semangat , sama ababg sungmin yg ganteng , kapn lg bs kecelaaan enak gt #plakk jd pacarny pula wkwk . semangt para author 🙂

  4. eh eon,waktu eonni post ff ini di sjff,tiap part tu 1 couple bkn sih?? –a
    eonniiii~ kurang panjang~ /plak
    benernya sih panjbngnya udah pas, tp emg udah cinta bgt ma ff ini,jd pengin bc lanjutannya.. hehehe .___.v
    next partnya ditunggu~ fighting! i always support u,eonni 🙂

  5. Kyorin sama lyeowook malu” kkk~ Sungmin so sweet deh, mau dong punya namjachingu kayak gitu. Donghae tanpa sadar udah jatuh cinta sama haejin #haseeek sampe” jadi stalker gitu, eh kalo kyu tau gimana dong?

  6. kecian’x si hae…gak bisa ternyata ngerjain si haejin…gkgkgkg…*poor hae*

    Ciyeeeeee…kyo sama wook…tetanggaan…hahahhaa… malu2 kuciang..bikin gemes aja ama ni kopel..

    Chi sma umin…ckckckc…umin co cwet selalu..dan chi…udh mulai jtuh cinta kya’x…gkgkgkg..

    Lanjutan di tunggu Onnie..^^

  7. iciye mimin soswiiit~~ :DD
    wkwkwk sumpah kopel ini aye demen dahh .
    jadi selama ini donge kalo nyetir mobil suka dalam keadaan ga sadar .. pantes aja hyuk bilang kaga mau disetirin sama donge *digaplok hae*
    haejin diemnyaaaaaaa bikin greget . donge aja smpe cengo cuman haejin yang tahan .
    klw ak udh jadi haejin, kayanya mau seganteng apapun donge, mau dipancing, dibumbuin langsung digoreng kayanya tu ikan !! *plak*

  8. itu memang insting donghae aisssshhh sungminnya bikin ngakak HAHAHA “Jaigiya!” Pasti ntar pas mereka ketemuan berantem lagi deh.

  9. Ihhihhi… Asliii… Bahasaanya Haejin disini dalem bgt!!!!
    Kkkk…. “Ice princess” ??? Keren (y) (y)
    Dan akhirnya donghae beli sesuatu jga XD *keprok2*
    Tp, td kyu muncul gak ya disini??? *lupa*
    KyoWook nya diem2 tp keren….
    Lah Chihoon sama Sungminnya romantisss (´⌣`ʃƪ)
    Aigoooo~
    Kapan JinHae nya nyusulll XD

  10. yeyy part 2 publish…
    Ah seru part 2nya, tp kurang panjang… Hehe*dijitakmomma*

    Dsini haejin beda bgt dah sikapnya kereen, cool abis… Apalagi pas d kerjain hae, wow dia ttp cool dan datar… Wkwk, hae jd kesel sndiri…

    Klo pasangan umin-chihoon & kyorin-wookie unyu2 dh, mulai pada tertarik satu sama lainnya…

    Ditunggu next partnya… Hehe

  11. y ampun ice princess Haejin 😮 jadi gemes deh kekeke
    kyorin babo apa ngga update sama sunbae? poor wookie :p
    ternyata cuma sebelahan #eaaaa
    Donghae niat ngerjain Haejin malah jadi dongkol sendiri *poorHae*
    Kyaaaaaa envy sama Chihoon u.u bang Ming panggil jagi dikelas #eaaa kasih minuman penyemangat juga 😀 envy her

  12. Hae jd penguntit? Yaampun gemes bgt! Ish!

    Gemes bgt sama chi n ming! Agrh! #nyubitpipichisamaming

    Itu si kyo sama si wok kenapa ky sepasang burung merpati gt? Haha!
    Partnya gememesin nh

  13. Huaaa mkn seruuuu itu donghae rasanya uda mule ada benih2 cinte wkwkwkwk udaaa brarti kyuhyun buat aku wkwkkwkwkw *plak*
    Msi penasaran sama sungmin eonnieeeee -____________-

  14. ciee umin oppa so sweet deh,,

    Wookie kyorin malu” kucing ah bikin gemes,,

    Haejin onnie d sni cool bgt, jd keren,
    Ska julukannya ice princess

    Hae oppa ga sadar ya klo jd stalker ?
    Kyk na hae oppa udh mlai ska ma haejin nie,,

    D tnggu next part eon,
    fighting
    ƪ(Ơ̴̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴̴͡)‎​Ʃ
    ‎​

  15. Bahaha sungmin ! Sengaja banget dah bkin chi malu. Aigoo
    Hae , eerr iseng bngt. Untung haejin kebal , donghae nya kesel tuh. Mana tanpa sadar ngikutin haejin. Wah sesuatu ini sesuatu, wookie ama kyorin unyu bngt , shy shy cat gtu hahaha aigoo ayo lanjut. Btw aku blum pernah bca ESC Namja sblumnya. Di sini ada gak ya onn , penasaran hehehe

  16. sungmin nya suit suit gitu, tapi emang sih agak bikin malu hoho.
    donghae fighting, haejin nya ice princess berasa kayak jessica, daebak ^^

  17. aq bener2 gak fokus sama pasangan lain di ff ini.. 😀
    cuma fokusin ke haejin ama donghae, tapi sayang.. mereka gak begitu nonjol disini.. 😥
    btw, oen.. kasus kemaren gmna jadinya?
    WIF sama HiS di lanjtiiin aja ya.. 🙂
    jebaaall…!!! :’)

  18. aaaaaaaa sungmin oppa mau dong dibawain roti~
    Niat Hae cuma mau main-main ya sama Haejin??
    Tapi siapa yg tau klo nanti dia yg terjebak sama permainannya sendiri hohoho *evil laugh*

  19. Onnie. . Mian aku rekap komennya disini ya, baru sempet baca yg pertama juga skaligus bca yg kduanya ini…
    Keren ff debutnya onn, sweet bgt dh y.. Kyu juga jadi manis bgt k haejin #evilnya belum bangkit y? Hehe
    sungmin nice bgt..
    Pokoknya sukaa

  20. KyoWook suka tipe2 pemalu gitu.. tapi sm2 nyaman satu sama lain.. klo ChiMin (?) lucu sekali hubungan mereka…. JinHae momentnya dikit ya… baca lagi ahhhhhhhhhhh

  21. Klo di cerita ini plg suka ama copel umin n chihoon.. Biz lucu..
    Mana umin sweet bgt disini..
    Bs meruntuhkan hati chihoon sang evil.. Wkwkkwk..
    Diteruskan perjuangan na..

  22. da perkembangan dlm hub nih..
    kyorin-wookie lucu, imut, mau2 kucing, hihi..

    chihoon gak sadar klo dy mulai suka ma sungmin, pdhl baru 2 hr pacaran. hebat jg sungmin, haha

    donghae..
    gak sadar jd stalker yah, saking penasaran’y ma haejin yg cool..
    makin seru aja.. 😀

  23. waaa ini lucu banget apalagi pas yang chi itu wakakak envy sm chi #plaak

    trus haejin disini kalem kalem cool gitu dah angkuh #ditabok

    spertinya mulai ada benih2 cinta itu pada merek smua *tunjuk castnya .__.

    ditunggu klanjutannya ^^

  24. onnie~ya… Kenpa TBCnya disitu ateuh?? Seru banget, sumpah!!*maklum bru pertma kali baca* xD

    Ecieeee suka tuh pas min datengin chi di kelas<3 sdkit memalukan but she must be happy hahaha

  25. Kyaaaa kyaaaaa itu yang terakhir sungmin ke kelas chihoon ngasih semangat gtu.
    Iiihh gilaaaa,kalo gw klepek2 itu mah di gituin sungmin.
    Lol.

    Yakkk.
    Lee donghae berhenti lah mengerjai gadis yang dingin itu bhkan nyaris membeku *?*
    wkwkwk.
    Si donghae mulai jatuh cinta ama haejin.
    Dag dig dug seerr~~

  26. Hahaha…. Ngakak, chihoon biasanya yang jahilin orang lain sekarang dia yang kena, sweet deh ni couple,,
    ryewook ma kyorin gemes bacanya, malu” kucing…
    Karakter haejin disini cool banget ya, suka”….

  27. hufhtt..baru kelar baca…whoaa..masih banyak ff disini yang ngantri buat saya baca…miannnhae, saya sedikit..errr..sibuk T.T
    #plakkk,gadaygnanyajuga

    Ok..ok..entah kenapa saya suka banget sama KyoWook couple disini..blushing sendiri lho..hhaha, trus sama ming, aigooo..manisssssss banget deh..chi beruntung banget yak..:D

    Well, part ini, tampaknya saya tidak bertemu Kyu..soalnya dia ngadem dirumah saya..#dirajamsparkyu

  28. Ahaha makin seru ceritanyaa.. Kyorin wookie masih malu malu..
    Trus kasian bgt donghae dikacangin sama Haejin. Hahaha
    kyaa chihoon dipanggil jagiya sama sungmin.. So sweet. Haha lanjuuut yaa 😀

  29. aaahhhh,,,,seru bgt crtx,,,!!!
    kyorin m wookieppa,,malu2 tp mw tu!!!
    chihoon jg,,,blng g sk pdhl hatix bcr lain,,,!!!
    cm Haejin yg blm mnampakkan respon,,,like usual,cool,,,,ice princess,bnr kt chihoon,,,!!!
    tp q ksian m Kyuppa nie,,,np dy hrus sk m Haejin ce,,,kn ntar jd patah hati ahirx,,!!!
    m q aj de oppa,,,!!!*ok abaikan
    hehehe
    dtunggu klanjutanx y thor,,,^Y^

  30. kya..kyorin sama wookie malu malu macan heheheh
    ehh,,tuh si haeppa kenapa jdi kayak di kacangin sama haejin eonni y??
    wkwkwk sabarr oppa
    ihh,,jeles sama chihoonieee dia di semangati sama uminnnn T.T

  31. ommo~
    Ryeowook dah mulai dket nih sma kyorin, #cocok

    Sungmin so sweet deh, .

    Donghae, mau ngerjain malah panasarn sndiri,ck!
    Akhir’a bsa bca n’ coment,
    Lanjut ya onn^^

  32. Kayaknya dan keliatannya *hehe*
    Si hae udh mulai suka sama haejin. Si kyo sama wook juga udh saling suka trus si chi udh ada rasa sama sungmin *sok tau bgt dah* -_-
    Tapiii… Nasib kyu gimana????? :O

  33. Tanpa Donghae sadari dia sudah mulai penasaran dengan Haejin. dari rasa penasaran maka timbullah rasa cinta..
    Hehehehe..
    Sungmin nekad banget panggil chagiya didepan umum, tepatnya dikelas Chihoon. Tanpa Chihoon sadari juga rasa benci yang awalnya dia rasakan berubah menjadi cinta..
    Hehehehe..

  34. dari kemaren mau komen disini gagal mulu, jaringan jelek..
    smoga yang ini masuk..

    ehem2..
    aku makin suka ceritanya..
    apalagi ceritany couple chihoo sungmin trus haejin donghae.. kalo kyorin wookie masih adem2 aja ya belom ada konflik..

    pokoknya aku suka deh, 😀 #bingungmaukomenapalagi

  35. hae niatnya mau ngerjai haejin malah dia sendiri yang frustasi karena haejin datar2 aja nggk ada ekspresi sama sekali ngadapin hae… wkwkwk
    sungmin baiknya bawain chihoon roti..
    baguuss.. suka banget 🙂

  36. Uwooohh(?)~
    Si donghae kayaknya udh mulai suka sama haejin trus kyorin sama chihoon juga tuh heheh
    Langgeng(?) yaa~
    Ditunggu lanjutannya 😀

  37. Ah, sungmin so sweet bget onn.
    paling suka scene chihoon n sungmin. Sungminny jd bad boy gtu.
    btw, si ikan iseng bget sih.
    doyan bget gangguin haejin. Mank udah jodoh dh.
    Asik, wookie udah dket m kyo. Diajakin duet lgi. Pasti daebakk dh.
    Asalkan wookie g punya pcr kyk d jinhaexy y onn ._.v.
    dlanjut y onn, fighting!!!

  38. Hahahahaha donghae donghae… Ga ad krjaan amat ya nglakuin itu, ahahaha.. Untung haejinny sabar.. Cb kl itu aq, ud kuremek2 mukamu ituh.. Pasangan kyorin sm wookie kyny bkal so swit nih.. Kl umin spt biasa, cute~~

  39. Tak sengaja menabrak bibir? Ahahaha ini kocak banget.. ciuman kn lebih dari sekedar nabrak yah #plakk XD cieeee kyo merhatiin ukkie nih yah.. haduh ini anak hidupnya sama partitur doang kali yah masa kaga kenal ukkie yg pianis terkenal sekolah gtu..wkwk ._.v haejiin kamu ko serem yah.. aku juga dulu gtu, haduh kasianan..
    Emang enak lu donghae, haejinnya malah tenang dah cool banget kyak gtu..ihihi~ kasian yah usahanya mau ngerjain haejin jadi siasia..wkwk~ ecieee ini ada angin apa wookie tau tau dateng bertamu #plakk~ uhukk dua dua orang ini lucu yah pemalu gmana gtu minta didorong XD
    Siapa suruh dipikirin.. orangnya jadi langsung dateng ke kelas kan tuh.. ahaha ngebayangin mukanya chi yg gaenak banget pas ngeliat sungmin..ahaha ini orang dua yah gemes saya :3

Leave a reply to park min rin Cancel reply